Jenis Pembelajaran Bermakna dan Karakteristiknya

Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran bermakna adalah jenis pembelajaran yang dihasilkan dari menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan informasi baru yang diperoleh. Ini adalah belajar berdasarkan perbandingan.

Pembelajaran bermakna atau signifikan merupakan proses di mana kemampuan, pengetahuan, atau keterampilan baru diperoleh dengan menggunakan konsep-konsep sebelumnya yang telah kita miliki sebagai dasar, tetapi pada saat yang sama merestrukturisasi pembelajaran baru ini dengan membandingkannya dengan yang sebelumnya.

Pembelajaran Bermakna terjadi ketika struktur kognitif mengasosiasikan informasi baru dengan konsep terkait yang sudah tertanam di dalamnya untuk membangun koneksi.

Karakteristik Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran yang bermakna tercakup dalam psikologi konstruktivis. Menurut David Ausbel ini adalah jenis pembelajaran di mana pembelajar mengasosiasikan, menyesuaikan kembali dan merekonstruksi informasi yang sudah dimilikinya, atau apa yang sama: ide-ide sebelumnya mengkondisikan ide-ide baru yang dia asimilasi.

Model ini sesuai dengan serangkaian karakteristik yang ada di bawah ini:

  • Data tersebut harus memiliki arti bagi siswa . Seharusnya tidak menjadi penggabungan data mekanis belaka.
  • Ini timbal balik , ada umpan balik antara sumber dan penerima.
  • Siswa memahami informasi yang diberikan.
  • Pembelajaran yang diperoleh dapat diterapkan dalam konteks yang berbeda . Ini didefinisikan sebagai transfer pengetahuan.
  • Ada hubungan antara informasi baru dan yang sudah ada sebelumnya dalam struktur kognitif.
    Informasi baru melengkapi dan memperkaya informasi sebelumnya dan ini membuatnya lebih lengkap untuk subjek.
  • Pembelajar mau belajar, selama itu masuk akal dan masuk akal baginya.

Model Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran yang bermakna memiliki perwakilan terbesarnya dalam diri David Ausubel (psikolog dan pendidik Amerika Utara). Siapa yang mengembangkan, memodifikasi, dan memberlakukan pembelajaran ini.

Model pembelajaran Meaningful Learning David Ausubel adalah yang paling berhasil menjelaskan bagaimana terjadinya Pembelajaran Non-Mekanis yang Efektif dan Mendalam. Bagi Ausubel, subjek membangun pembelajarannya melalui interpretasinya sendiri, oleh karena itu modelnya menghilangkan subjek dari peran pasifnya dan memberdayakannya dengan proses pembelajaran yang dibangun dan terkait dengan pengetahuan sebelumnya, menggunakannya untuk merestrukturisasi dan mengatur informasi. .

Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Bermakna

  • Mempertimbangkan pengetahuan sebelumnya: pengetahuan sebelumnya harus terkait dengan pengetahuan yang akan diperoleh, sehingga menjadi dasar untuk membangun pembelajaran baru.
  • Membangkitkan minat siswa: membuat siswa ingin memasukkan informasi baru ke dalam struktur kognitifnya melalui kegiatan yang menarik baginya.
  • Ciptakan iklim harmoni dan kepercayaan terhadap guru: guru harus mewakili sosok yang dapat dipercaya untuk merangsang pembelajaran, bukan menghambatnya.
  • Menyediakan aktivitas partisipasi aktif: aktivitas yang memungkinkan siswa untuk berkomentar, berdebat, dan bertukar ide untuk membangun pembelajaran menggunakan kerangka konseptual mereka sendiri.
  • Jelaskan melalui contoh: contoh-contoh praktis adalah representasi yang memudahkan pemahaman teori.
  • Membimbing proses kognitif belajar: sebagai proses konstruksi pengetahuan yang bebas, siswa pasti akan melakukan kesalahan dan guru harus menjadi pemandu agar kesalahan itu diperbaiki atau dihindari.
  • Ciptakan pembelajaran yang terletak di lingkungan sosiokultural: perlu bagi pembelajar untuk memahami mengapa peristiwa yang sama memiliki interpretasi yang berbeda.

Jenis-jenis Pembelajaran Bermakna Menurut Ausubel

Pembelajaran Representasional

Ini adalah bentuk dasar pembelajaran, pelajar mengaitkan makna simbol dengan objek, peristiwa, atau konsep dalam realitas objektif, menggunakan konsep yang tersedia.

Pembelajaran Konsep

Untuk membangun konsep, hipotesis dirumuskan yang harus diuji dalam situasi tertentu, memilih karakteristik umum yang mewakili konsep dan menghubungkan karakteristik ini dengan struktur kognitif subjek. Pengetahuan baru terkait dengan ide abstrak, yang dihasilkan dari pengalaman yang hanya dialami oleh subjek, dan karena itu memiliki makna yang sangat pribadi.

Pembelajaran proposisional

Pembelajaran ini menggunakan dua jenis pembelajaran sebelumnya, tetapi hasil pembelajaran dari proses yang jauh lebih rumit. Kombinasi logis dari konsep-konsep dari mana apresiasi kompleks akan muncul di bidang filosofis, matematika dan ilmiah dilakukan.

Implikasi Pedagogis dari Pembelajaran Bermakna

Penerapan model pembelajaran bermakna berarti mendobrak paradigma sistem pembelajaran yang dangkal di mana penerima hanya memiliki tujuan lulus ujian, yang hanya dituntut untuk menghafal data primer atau sekunder, rumus, atau konsep yang tidak memiliki makna dan makna yang mendalam. bahwa untuk alasan itu otak mereka akan membuang ketika tujuan telah tercapai.

Sistem ini meninggalkan dan mengecilkan hati mereka yang ingin membangun pembelajaran mereka karena sistem tidak mendorong partisipasi aktif penerima, juga tidak merangsangnya dengan menjaga kualitas konten, juga tidak menumbuhkan lingkungan di mana apa yang sedang dipelajari dipahami.

Kritik utama dari model ini memberitahu kita bahwa pelajar menggunakan “kebebasan” ketika datang untuk memahami pembelajaran mereka, dan karena itu mereka mungkin membuat kesalahan dalam memahami apa yang mereka pelajari.

 

Jenis Pembelajaran Bermakna dan Karakteristiknya

Admin Padamu

Mengingat pentingnya pendidikan bagi semua orang, maka Admin Blog Padamu Negeri ingin berbagi pengetahuan dan informasi seputar pendidikan walaupun dengan keterbatasan yang ada.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *