Pengertian Ekolokasi dan Contohnya

Pengertian Ekolokasi

Ekolokasi (echolocation) adalah kemampuan makhluk hidup (terutama hewan) dalam menentukan jarak atau letak benda sekitarnya berdasarkan pantulan bunyinya (gelombang suara). Istilah ekolokasi dicetuskan oleh Donal Griffin yang bekerja sama dengan Robert Galambos pada tahun 1938.

Ekolokasi merupakan salah satu kemampuan hewan sebagai adaptasi lingkungan dengan menggunakan atau melalui gelombang suara (biosonar).

Misalkan cara hewan menggunakan ekolokasinya yaitu dengan mengeluarkan bunyi. Dan bunyi tersebut mengenai objek-objek yang ada di sekitar, kemudian memantul kembali mengenainya.

Sehingga hewan yang mempunyai kemampuan ekolokasi tersebut dapat mengetahui jarak, lokasi, ukuran, bentuk dan bahkan tekstur dari suatu benda di sekitarnya.

Konsep yang sama dengan ekolokasi digunakan oleh sonar pada kapal laut, yang digunakan untuk menentukan lokasi kapal lain dan mengukur kedalaman laut.

Contoh Hewan Dengan Ekolokasi

Berikut beberapa hewan yang mempunyai kemampuan Ekolokasi :

1. Kelelawar

Kelelawar menggunakan ekolokasi untuk navigasi disaat malam hari yang gelap Untuk mencari mangsanya atau serangga Kelelawar mengeluarkan gelombang suara menggunakan mulut atau hidung. Spesies mamalia terbang ini juga dapat mengembangkan sistem frekuensi yang rumit.

Kelelawar dapat mendeteksi gelombang suara pada rentang 20 hingga 200 kilohertz (kHz). Bahkan, subspesies kelelawar Myotis lucifugus dapat menghasilkan suara setinggi 120 dB yang akan membuat telinga manusia kesakitan jika mendengarnya.

2. Paus dan Lumba-Lumba

Paus dan Lumba-Lumba menggunakan ekolokasi untuk menentukan arah saat berenang, Mengetahui kedalaman laut, menghindari rintangan dan menemukan letak mangsa buruannya. Paus dan Lumba-Lumba tidak memiliki pita suara Namun menghasilkan gelombang sonar dan gelombang ultrasonik.

Menurut penelitian dan studi ilmiah Science News for Students, seekor paus dapat menggunakan kemampuan ekolokasi tanpa membuang energi mereka, seperti dicatat. Paus dan Lumba-Lumba membuat getaran suara dengan cara menggerakkan udara yang ada di tubuh mereka.

3. Celurut

Celurut adalah hewan pemakan serangga bertubuh kecil yang berpenampilan mirip Mencit atau tikus. Hewan ini sering dianggap sebagai tikus karena ukuran, warna rambut serta moncongnya, sehingga dinamakan juga tikus kesturi. Sebutan lainnya adalah Cencurut, Munggis. Pada kenyataannya celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus.

Celurut merupakan mamalia yang tergabung dalam famili Soricidae dan dapat mengembangkan kemampuan ekolokasi karena penglihatan mereka sangat buruk. Britannica mencatat bahwa anak-anak celurut dilahirkan buta.

4. Burung merpati

Kemampuan penggunaan ekolokasi pada burung merpati sejak dulu diperdebatkan oleh ahli satwa karena merpati memiliki panca indra yang cukup baik dibandingkan dengan hewan ekolokasi lainnya.

Kemampuan ekolokasi burung merpati secara umum menggunakan gelombang suara berfrekuensi rendah untuk menampilkan jalur pada peta yang telah ia rekam dalam memori di otaknya. Bahkan dalam studi dan penelitian Live Science mengungkap bahwa burung merpati memiliki kemampuan ekolokasi sekaligus dapat mendeteksi medan magnetik bumi pada tingkat tertentu melalui saraf di hidung mereka. Itulah sebabnya merpati dapat selalu pulang ke sarangnya tanpa hambatan yang berarti.

 

Pengertian Ekolokasi dan Contohnya

Admin Padamu

Mengingat pentingnya pendidikan bagi semua orang, maka Admin Blog Padamu Negeri ingin berbagi pengetahuan dan informasi seputar pendidikan walaupun dengan keterbatasan yang ada.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *