Lahirnya Gagasan Pendidikan Kependudukan

Pendidikan Kependudukan

Pengertian pendidikan kependudukan adalah upaya terencana dan sistematis pemberian pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang kondisi kependudukan dan permasalahan yang mencakup segala seluruh lingkupnya kepada seluruh elemen Bangsa agar memiliki sikap dan perilaku hidup berwawasan kependudukan, dimana upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan formal, non formal dan informal.

Gagasan Pendidikan kependudukan

Pemikiran tentang perlunya pendidikan kependudukan muncul pada Deklarasi Kependudukan PBB tahun 1967; bahwa pemecahan masalah kependudukan harus dilakukan secara terencana, sistematis, dan komprehensif dalam waktu jangka panjang dengan mengikutsertakan  bidang dan sektor pembangunan terkait termasuk pendidikan.

Gagasan agar masalah-masalah kependudukan dimasukkan ke dalam kurikulum dan diajarkan dalam sistem pendidikan nasional setiap warga disampaikan oleh Dr. Winarno Surachmad, orang Indonesia pertama yang mencetuskan pendidikan kependudukan di Dunia.

Sejarah juga mencatat adanya “Tahun Pendidikan Internasional” tahun 1970 yang ditetapkan oleh PBB, diselenggarakan seminar  dengan tajuk “Population Education” se-Asia Pacific di Bang kok Thailand disponsori oleh UNESCO.

Tindaklanjut dari seminar tersebut masih pada tahun yang sama (1970) tepatnya pada tanggal 19 Oktober  sampai dengan 14 November diselenggarakan seminar nasional pertama Pendidikan Kependudukan di Indonesia dengan mengambil tema “Menyongsong Indonesia, Tahun 2000” bertempat di lembah Ciloto, Puncak Jawa Barat.

Tema tersebut diambil sejalan dengan pemikiran  tentang rencana pembangunan jangka panjang (25 tahun) yang akan menjadi materi dalam GBHN I tahun 1969/1970.

Titik berat pendidikan kependudukan adalah pada penyampaian pengetahuan tentang teori dinamika penduduk, ditambah dengan identifikasi faktor-faktor penyebab dan penghambat pertambahan penduduk.

Selain itu, apa pengaruh negatif dan positif yang ditimbulkan pertambahan penduduk yang cepat terhadap kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan negara serta lingkungan alam semesta. Jadi dengan demikian pendidikan kependudukan bukan tentang pelajaran seks dan atau pemakaian kontrasepsi dalam penyelenggaraan program keluarga berencana.

Kebijakan Pendidikan kependudukan

Pendidikan Kependudukan lebih menekankan  pada pemberian argumentasi secara rasional tentang  keterkaitan  pertambahan penduduk yang cepat terhadap kualitas kesejahteraan hidup keluarga  dan masyarakat  dengan lingkungan alam semesta.

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan belajar dan mengajar untuk mencerdaskan anak/siswa agar mampu mengambil keputusan yang rasional dan bertanggung jawab dengan Metode dan Teknik pembelajaran yang tepat.

Kepeloporan ahli pendidikan dengan program pendidikan kependudukan untuk ikut memecahkan masalah kependudukan memberikan kontribusi penting terhadap pembentukan sikap dan perilaku generasi saat ini dan generasi penerus dalam mempercepat proses peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan  kualitas  sumber daya manusia Indonesia.

Pendekatan pendidikan memegang peranan penting dalam menyelesaikan persoalan kependudukan, kesejahteraan, keamanan dan lingkungan alam semesta.

Kebijakan dan strategi operasional yang ditempuh pendidikan kependudukan adalah dengan memperbanyak pengayaan materi pendidikan kependudukan terkait isu-isu strategis dengan pemanfaatan teknologi informasi, memperluas dan memantapkan jejaring kerjasama pendidikan kependudukan dengan skala prioritas kepada segmen generasi muda sebagai pewaris bangsa.

 

Gagasan Pendidikan kependudukan

Admin Padamu

Mengingat pentingnya pendidikan bagi semua orang, maka Admin Blog Padamu Negeri ingin berbagi pengetahuan dan informasi seputar pendidikan walaupun dengan keterbatasan yang ada.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Comments (2)