Perkembangan Olahraga Tinju di Dunia dan Indonesia

Perkembangan Olahraga Tinju

Olahraga tinju termasuk dalam olahraga seni bela diri yang diikuti oleh dua orang peserta yang memiliki berat badan yang tidak jauh berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Dalam olahraga tinju terdapat rangkaian pertandingan dengan interval 1 x 3 menit yang disebut dengan ronde.

Dalam aturan tinju, baik itu di tingkat olimpiade maupun professional, para petinju harus mendaratkan pukulan pada lawannya agar mendapatkan skor. Untuk menentukan pemenang dalam olahraga tinju, para juri menilainya berdasarkan ketepatan tinju yang diarahkan pada lawan. Pemenang juga ditentukan apabila salah satu petinju dinyatakan KO atau TKO oleh wasit di dalam arena.

Perkembangan Tinju di Dunia

Menurut sejarah, olahraga tinju pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi, Mesir dan juga Yunani. Saat itu, para petinju melakukan pertandingan tanpa menggunakan sarung tangan tinju seperti saat ini.

Mereka menggunakan sarung tangan yang terbuat dari besi oleh karena itu, di masa itu sangat banyak ditemukan petinju yang tewas di arena pertandingan karena tidak sanggup menahan rasa sakit dari pukulan sarung tangan besi tersebut. Tentu membayangkannya saja sudah sangat mengerikan terlebih lagi jika menyaksikan pertandingan tinju di masa lalu itu secara langsung.

Salah satu legenda tinju yang paling terkenal pada saat itu ialah Theagenes yang berasal dari Thasos Yunani. Theagenes diklaim telah memenangkan olimpiade tinju yang berlangsung sekitar tahun 450 M tersebut. Sejarah juga telah mencatat jika Theagenes telah melakukan pertandingan tinju dengan menggunakan sarung tangan besi sebanyak 1.406 kali di sepanjang hidupnya. Menurut sejarah tinju, kebanyakan lawan-lawan dari Theagenes tewas di arena pertarungan saat bertanding melawannya.

Kemudian, pada tanggal 10 Agustus 1973, peraturan tentang tinju pun mulai direvisi dengan versi terbaru. Salah satu aturannya ialah dengan menggunakan sarung tangan tinju berbahan spons dan bukan lagi menggunakan sarung tangan besi.

James Ping adalah juara tinju pertama yang menggunakan sarung tangan berbahan spons tersebut. Beliau juga merupakan legenda juara tinju dari Britania. Semakin berkembangnya waktu, olahraga tinju semakin popular dan pada akhirnya melahirkan petinju-petinju legendaris yang masih dikenal hingga saat ini. Para legenda tersebut di antaranya ialah Mohammad Ali, Mike Tyson, Evander Holipil dan masih banyak lagi.

Perkembangan Tinju di Indonesia

Perkembangan olahraga tinju di tanah air dimulai pada zaman penjajahan dulu. Saat itu, pihak kepolisian Indonesia berinisiatif untuk mendirikan organisasi tinju. Kemudian, pada akhirnya Didi Karta Sasmita seorang Komandan Kepolisian di daerah Jakarta berhasil mendirikan persatuan Tinju dan Gulat saat itu.

Menjelang Olimpiade Roma yang diadakan sekitar tahun 1960, membuat para pelopor persatuan tinju di tanah air berkeinginan untuk ikut berpartisipasi. Karena keikutsertaan pada olimpiade tersebut membutuhkan adanya organisasi tinju amatir yang mandiri maka pada tanggal 30 Oktober 1959 didirikanlah Persatuan Tinju Amatir Indonesia yang disingkat dengan PERTINA.

Pertandingan olahraga di tanah air sempat dilarang akibat adanya kekacauan politik saat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, pelarangan itu pun mulai dihapuskan dan secara perlahan olahraga tinju pun mulai bangkit.

Berbagai kalangan di tanah air mulai menggeluti olahraga tinju baik itu sebagai hobi saja maupun untuk menjadi petinju professional. Dunia tinju tanah air mencapai masa keemasan ketika Chris John menjadi juara tinju dunia di kelasnya. Chris John tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang mampu meraih gelar juara dunia setelah Ellyas Pical dan juga Nico Thomas.

 

Perkembangan Olahraga Tinju di Dunia dan Indonesia

Admin Padamu

Mengingat pentingnya pendidikan bagi semua orang, maka Admin Blog Padamu Negeri ingin berbagi pengetahuan dan informasi seputar pendidikan walaupun dengan keterbatasan yang ada.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *